代写范文

留学资讯

写作技巧

论文代写专题

服务承诺

资金托管
原创保证
实力保障
24小时客服
使命必达

51Due提供Essay,Paper,Report,Assignment等学科作业的代写与辅导,同时涵盖Personal Statement,转学申请等留学文书代写。

51Due将让你达成学业目标
51Due将让你达成学业目标
51Due将让你达成学业目标
51Due将让你达成学业目标

私人订制你的未来职场 世界名企,高端行业岗位等 在新的起点上实现更高水平的发展

积累工作经验
多元化文化交流
专业实操技能
建立人际资源圈

Rfid

2013-11-13 来源: 类别: 更多范文

A. LATAR BELAKANG Di zaman yang terus berkembang ini segala kebutuhan manusia dapat dipenuhi dengan mudah, mulai dari pembayaran dengan kartu kredit, pengambilan sejumlah uang dengan kartu ATM, transaksi melalui mobile banking dan internet banking, dan lain-lain. Kebutuhan manusia yang ingin serba mudah dan serba cepat tersebutlah mendorong penggunaan Radio Frequenct Identification (RFID), dimana penggunaan teknologi ini akan semakin mempermudah dan mempercepat produktivitas yang dilakukan oleh manusia. Teknologi RFID digunakan untuk mengidentifikasi atau pelacakan dan masing-masing memiliki perbedaan dalam pengenalan identitasnya. Munculnya teknologi RFID ini diyakini terjadi pada abad ke-20, diyakini bahwa RFID digunakan pada sekitar tahun 1920 pada era awal. Pemanfaatannya belumlah maksimal pada tahun tersebut. Namun diyakini semenjak sekitar tahun 1970, penggunaan RFID barulah mulai berkembang, sehingga RFID pada saat itu dibedakan menjadi RFID modern. Semenjak saat itu mulailah teknologii RFID semakin berkembang dari tahun ke tahunnya. Dimana perkembangannnya tidak lain untuk mengembangkan kemudahan dalam menjalani aktivitas serta meningkatkan tingkat produktivitas masyarakat banyak yang selalu menginginkan kehidupan yanng lebih baik setiap tahunnya. Manusia merupakan makhluk yang tidak ppernah puas atau memiliki keinginan yanng tidak terbatas menjadikan RFID untuk selalu dikembangkan. Pembahasan yang lebih mendalam mengenai RFID akan dibahas lebih banyak pada makalah ini. B. RUANG LINGKUP DAN MASALAH Ruang lingkup dari pembahasan topik ini adalah seputar pemahaman, sejarah, penggunaan, dampak dari RFID. Serta penerimaan RFID ini dimata masyarakat. Permasalahan yang ada di dalam RFID ini adalah perombakan massal saat RFID akan digunakan oleh seluruh masyarakat dimana seluruh manusia di muka bumi ini harus ikut berpartisipasi dalam penggunaan RFID, sedangkan RFID itu sendiri jika digunakan pada seluruh umat manusia akan menganggu privasi seluruh masyarakat. RFID sendiri belumlah siap digunakan oleh hewan karna masih ada kemungkinan terjadinya mutasi saat diimplementasikan pada hewan. Di lain pihak teknologi ini belumlah sepenuhnya siap untuk beberapa saat ini, karena pada estimasi tahun 2020 barulah teknologi RFID ini dapat dibudi dayakan secara keseluruhan dalam aktivitas keseharian masyarakat. C. TUJUAN DAN MANFAAT TUJUAN Tujuan pada penulisan makalah ini adalah ingin mengetahui tentang perkembangan teknnologi RFID secara lebih dalam serta pengaruhnya terhadap kehidupan keseharian pada aktivitas dan produktivitas manusia yang semakin berkembang seiring dengan terus berkembangnnya teknologi di muka bumi ini. Ditambah ruang lingkup penggunaan RFID ini dapat dimasukan ke manusia, hewan, dann benda mati. MANFAAT Manfaat dalam penulisan makalah Radio Frequency Identification(RFID) Technology Update adalah ; · Mendapatkan informasi tentang teknologi yang akan membuat akses manusia akan ke berbagai hal jauh lebih mudah. · Memahami keseluruhan dari pengimplementasian teknologi RFID. · Memahami seluk beluk dari pemahaman RFID itu sendiri. D. PEMBAHASAN Radio Frequency Identification(RFID) RFID adalah singkatan dari Radio Frequency Identification. Yaitu teknologi komunikasi berupa gelombang elektromagnetik yang digunakan untuk bertukar data antara terminal dan objek benda, dimana benda tersebut dapat berupa produk, hewan atau manusia yang bertujuan untuk mengidentifikasi atau pelacakan dan masing-masing memiliki perbedaan dalam pengenalan identitasnya. Beberapa tagnya dapat dibaca melalui jarak beberapa meter atau bahkan di luar batas penglihatan manusia. RFID meliputi interrogators (atau pembaca) dan tags (atau label/yang dilacak). Kebanyakan tag RFID terdiri dari setidaknya 2 bagian, yang satu adalah sirkuit integrated/mikrochip silikon yang berguna untuk menampung dan memproses informasi, memodulasi dan mendemodulasi sebuah sinyal frekuensi radio (RF), dan fungsi-fungsi lainnya. Yang satu lagi adalah antenna yang berguna untuk memancarkan dan menerima sinyal. Tags(label RFID) terdiri dari 3 jenis , yaitu Passive RFID Tags, Active RFID Tags, dan Battery Assisted Passive (BAP) RFID Tags. Passive merupakan tags yang tidak memiliki sumber tenaga sehingga tags ini membutuhkan gelombang elektromagnetik dari luar. Active, merupakan tags yang memiliki batterei dan dapat memancarkan sinyal saat sumber externalnya (“interrogator”) telah berhasil diidentifikasi. Sedangkan Battery Assisted Passive adalah tag yang membutuhkan sumber tenaga dari luar yang digunakan untuk membangkitkan jaringan kedepan sehingga sanggup untuk membuat jangkauan yang lebih luas. RFID memiliki berbagai kegunaan, sebagai contoh dalam sebuah pertokoan dapat meningkatkan efektifitas dari pencarian dan pengaturan inventory. Jenis frekuensi dalam RFID dibagi menjadi 4 jenis, yaitu Low Frequency (LF) = 125-134 Khz, High Frequency (HF) = 13,56 Mhz, Ultra High Frequency (UHF) = ~900 Mhz, dan Microwave = 2,45 Ghz. LF umumnya digunakan pada mikrochip hewan, tracking tong beer stainless, keylock di mobil, dan sistem anti pencuri. HF umumnya digunakan pada perpustakaan atau toko buku, tracking pada pengangkut benda berat, akses ke dalam gedung, scanning bagasi pesawat dan tracking barang-barang, namun penggunaannya paling populer saat ini adalah untuk dimasukan dalam berbagai jenis kartu yang dapat dengan secara langsung mengidentifikasi sang pemegang kartu tersebut. UHF umumnya digunakan untuk tracking pengangkutan cargo-cargo container di pelabuhan. Microwave biasa digunakan untuk mengontrol kendaraan bermotor dari jarak jauh. RFID dikenal juga dengan Smart Tags dan Spy Chips. Disebut Smart Tag karena penandaan dengan menggunakan RFID ini sangatlah cerdik dan unik. Bayangkan, keaslian identitas seseorang atau suatu benda dapat diketahui hanya melalui alat pembaca gelombang tersebut. Namun disebut juga Spy Chip, karena ketika pemancar RFID telah diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak akan ada lagi privasi, semua hal pasti akan terbuka keseluruhannya, melalui database yang menampung kebiasaan atau pelacak keberadaan seseorang. Istilah Spy Chips lebih umum digunakan bagi kalangan yang menolak penggunaan RFID dalam masyarakat/ anti-RFID. Cara kerja RFID Sebuah sistem Radio-Frequency Identification memiliki tiga bagian: • Sebuah antena pelacak, • Sebuah transceiver dengan decoder untuk mengartikan data, • Sebuah transponder - tag RFID – yang telah dimuat dengan informasi. Antena pelacak mengeluarkan sinyal frekuensi radio dalam kisaran yang relatif singkat. Radiasi RF melaksanakan 2 hal, yaitu: • Menyediakan sarana berkomunikasi dengan transponder (tag RFID), dan • Menyediakan tag RFID dengan energi untuk berkomunikasi (Dalam kasus ini tag RFID pasif). Ini adalah bagian yang mutlak penting dari teknologi tag/label RFID tidak perlu menggunakan baterai, dan karena dapat tetap digunakan untuk waktu yang lama (mungkin sekitar puluhan tahun). Antena pelacak dapat secara permanen ditempelkan ke suatu permukaan, tersedia juga antena genggam. Mereka dapat berbentuk seperti apa pun yang Anda butuhkan, misalnya, Anda bisa membangunnya menjadi bentuk bingkai pintu untuk menerima data dari orang atau benda lewat melalui pintu yang dipasangkan bingkai dengan teknologi tersebut. Ketika suatu RFID tag/label melewati wilayah jangkauan antena scanning, RFID tag/label tersebut akan mendeteksi sinyal aktivasi dari antena. Yang kemudian membangkitkan chip RFID, dan mengirimkan informasi pada mikrochip dimana kemudian informasi ini akan diambil oleh antena pelacak untuk ditampilkan datanya. RFID tag aktif memiliki sumber daya mereka sendiri; keuntungan dari tag ini adalah bahwa penggguna bisa lebih jauh lagi dan masih mendapatkan sinyal. Meskipun begitu, beberapa dari perangkat ini dibangun hanya untuk memiliki waktu hidup hingga kurang dari 10 tahun, mereka memiliki masa hidup yang terbatas. Sedangkan, RFID tag pasif dapat dilihat bahwa tag ini tidaklah memerlukan baterai, dapat jauh lebih kecil daripada ukuran tag aktif dan memiliki jangka hidup yang hampir tak terbatas. RFID tag/label dapat dibaca dalam berbagai keadaan, dimana barcode dan juga teknologi optik pembaca lainnya menjadi tidak berguna. • Tag tidak perlu berada di permukaan benda untuk dapat dibaca (sehingga hal ini tidak akan berpengaruh pada pemakaian sehari-hari), • Waktu membacanya umumnya memiliki waktu kurang dari 100 milidetik, • Sejumlah tag yang dibaca pada saat bersamaan dapat langsung terbaca, sehingga tidak perlu melakukan pengescannan satu persatu. Kategori Sistem RFID Secara kasar sistem-sistem RFID dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, dapat diajabarkan sebagai berikut: • 1) Sistem EAS (Electronic Article Surveillance) : Umumnya digunakan pada toko-toko untuk menyensor ada tidaknya suatu item. Produk-produk diberi tag dan reader berantena besar ditempatkan di masing-masing pintu keluar toko untuk mendeteksi pengambilan item secara tidak sah. • 2) Sistem Portable Data Capture : dicirikan oleh penggunaan reader RFID yang portabel yang memungkinkan sistem ini digunakan dalam seting yang bervariasi. • 3) Sistem Networked : dicirikan oleh posisi reader yang tetap yang terhubung secara langsung ke suatu sistem manajemen informasi terpusat, sementara transponder berada pada orang atau item-item yang dapat dipindahkan. • 4) Sistem Positioning : Digunakan untuk identifikasi lokasi item-item atau kendaraan. Kelebihan dan kelemahan RFID Kelebihan • Data yang dapat ditampung lebih banyak daripada alat bantu lainnya (kurang lebih 2000 byte) • Ukuran sangat kecil (untuk jenis pasif RFID) sehingga mudah ditanamkan dimana-mana • Bentuk dan design yang flexibel sehingga sangat mudah untuk dipakai diberbagai tempat dan kegunaan karena chip RFID dapat dibuat dari tinta khusus • Pembacaan informasi sangat mudah, karena bentuk dan bidang tidak mempengaruhi pembacaan, seperti sering terjadi pada barcode, magnetik dll. • Jarak pembacaan yang flexibel bergantung pada antena dan jenis chip RFID yang digunakan. Seperti contoh autopayment pada jalan tol, penghitungan stok pada ban berjalan, access gate. • Kecepatan dalam pembacaan data. Kelemahan • Akan terjadi kekacauan informasi jika terdapat lebih daripada 1 chip RFID melalui 1 alat pembaca secara bersamaan, karena akan terjadinya tabrakkan informasi yang diterima oleh pembaca (kendala ini dapat terselesaikan oleh kemampuan akan kecepatan penerimaan data sehingga chip RFID yang masuk belakangan akan dianggap sebagai data yang berikutnya) • Jika terdapat freq overlap (dua freq dari pembaca berada dalam satu area) dapat memberikan informasi data yang salah pada komputer/pengolah data sehingga tingkat akuransi akan berkurang (permasalahan ini dipecahkan dengan cara pengimplementasian alat diteksi tabrakan freq atau menata peletakan area pembacaan sehingga dapat menghindari tabrakan) • Gangguan akan terjadi jika terdapat freq lain yang dipancarkan oleh peralatan lainnya yang bukan diperuntukkan untuk RFID, sehingga chip akan merespon freq tersebut (freq Wifi, handphone, radio pemancar, dll) • Privasi seseorang akan secara otomatis menjadi berkurang, karena siapa saja dapat membaca informasi dari diri seseorang dari jarak jauh selama orang tersebut memiliki alat pembaca, sebagai contoh seseorang dapat membaca jumlah uang yang dimiliki orang lain didalam dompetnya. Sejarah RFID Di tahun 1906, Ernst F.W. Alexanderson pertama kali mendemonstrasikan gelombang tanpa henti (Continuous Wave/CW). RFID digunakan pertama kali saat Perang Dunia ke-2, saat itu gelombang frekuensi radio digunakan untuk radar. Di tahun 1946, Léon Theremin menemukan alat mata-mata untuk pemerintah Uni Soviet yang dapat memancarkan kembali gelombang radio dengan informasi suara. Gelombang suara menggetarkan sebuah diafragma (diaphragm) yang merubah sedikit bentuk resonator, yang kemudian memodulasi frekuensi radio yang terpantul. Walaupun alat ini adalah sebuah alat pendengar mata-mata yang pasif dan bukan sebuah kartu/label identitas, alat ini diakui sebagai benda pertama dan salah satu leluhur teknologi RFID. Sebuah teknologi yang lebih mirip, IFF Transponder, ditemukan oleh Inggris di tahun 1939, dan secara rutin digunakan oleh tentara sekutu di Perang Dunia II untuk mengidentifikasikan pesawat tempur kawan atau lawan. Transponder semacam itu masih digunakan oleh pihak militer dan maskapai penerbangan hingga hari ini. Karya awal lainnya yang mengeksplorasi RFID adalah karya tulis ilmiah penting Harry Stockman pada tahun 1948 yang berjudul Communication by Means of Reflected Power (Komunikasi Menggunakan Tenaga Pantulan) yang terbit di IRE, halaman 1196–1204, Oktober 1948. Stockman memperkirakan bahwa “…riset dan pengembangan yang lebih serius harus dilakukan sebelum problem-problem mendasar di dalam komunikasi tenaga pantulan dapat dipecahkan, dan sebelum aplikasi-aplikasi (dari teknologi ini) dieksplorasi lebih jauh.” Di tahun 1973, Mario Cardullo dapat dikatakan sebagai leluhur pertama dari RFID modern, dimana saat itu beliau membuat sebuah alat radio passive transponder dengan memori ingatan. Alat pantulan tenaga pasif pertama didemonstrasikan di tahun 1971 kepada Perusahaan Pelabuhan New York (New York Port Authority) dan pengguna potensial lainnya. Alat ini terdiri dari sebuah transponder dengan memori 16 bit untuk digunakan sebagai alat pembayaran bea. Belia juga mematenkan penemuannya. Pada dasarnya, paten Cardullo meliputi penggunaan frekuensi radio, suara dan cahaya sebagai media transmisi. Rencana bisnis pertama yang diajukan kepada para investor di tahun 1969 menampilkan penggunaan teknologi ini di bidang transportasi (identifikasi kendaraan otomotif, sistem pembayaran tol otomatis, plat nomor elektronik, manifest [daftar barang] elektronik, pendata rute kendaraan, pengawas kelaikan kendaraan), bidang perbankan (buku cek elektronik, kartu kredit elektronik), bidang keamanan (tanda pengenal pegawai, pintu gerbang otomatis, pengawas akses) dan bidang kesehatan (identifikasi dan sejarah medis pasien). Demonstrasi label RFID dengan teknologi tenaga pantulan, baik yang pasif maupun yang aktif, dilakukan di Laboratorium Sains Los Alamos di tahun 1973. Alat ini diperasikan pada gelombang 915 MHz dan menggunakan label yang berkapasitas 12 bit. Penggunaan RFID untuk maksud tracking pertama kali digunakan sekitar tahun 1980. RFID dengan cepat mendapat perhatian karena kemampuannya dalam men-tracking atau melacak object yang bergerak. Seiring dengan perkembangan teknologi, maka teknologi RFID sendiripun juga berkembang sehingga nantinya penggunaan RFID bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari. |Dekade |Kejadian | |1940-1950 |Radar mulai digunakan, hal ini menjadikan radar sebagai perkembangan teknologi paling berguna | | |yang ada pada Perang Dunia II. RFID diciptakan tahun 1943. | |1950-1960 |Eksplorasi awal dari teknologi RFID, experimen melalui laboratorium. | |1960-1970 |Berkembangnya teori RFID. | | |Awal pencobaan lapangan dari aplikasi. | |1970-1980 |Meledaknya perkembangan RFID. | | |Pengujian kecepatan RFID. | | |Pengadaptasian paling awal dari implementasi RFID. | |1980-1990 |Aplikasi komersial RFID memasuki masyarakat. | |1990-2000 |Munculnya standarisasi. | | |RFID mulai dikerahkan dalam jumlah banyak. | | |RFID menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. | Penggunaan RFID RFID saat ini telah digunakan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu untuk pembayaran dengan menggunakan telefon genggam (handphone), pembayaran transportasi, asset manajemen dan asset retail, tracking produk, transportasi dan logistik, identifikasi hewan, sistem inventori, ruang operasi rumah sakit, Mandat RFID, promosi, dan perpustakaan. • Pembayaran dengan menggunakan telefon genggam Sejak musim panas 2009, dua perusahaan kartu kredit telah bekerja sama dengan Dallas, Texas, DeviceFidelity berbasis untuk mengembangkan khusus kartu microSD. Ketika dimasukkan ke dalam ponsel, kartu microSD dapat menjadi tag pasif dan pembaca RFID. Setelah memasukkan microSD, telepon pengguna dapat dihubungkan dengan rekening bank dan digunakan dalam pembayaran mobile.Listen • Pembayaran transportasi Dimanfaatkan untuk menjadi kartu e-toll dan transportasi umum (bis, rail, subway). E-toll saat ini sudah ada pemberlakuannya di Indonesia ini, yaitu kartu e-tol mandiri. Dengan menggunakan kartu ini, pemilik hanya perlu mendekatkan kartu e-tol yang telah ditanamkan mikrochip ke sebuah mesin di pintu tol yang berfungsi sebagai reader. Selain itu digunakan juga pada transportasi umum dengan teknologi yang mirip dengan kartu e-toll, dan saat ini penggunaannya telah menyebar di seluruh dunia, sangat disayangkan Indonesia belum menerapkan cara pembayaran ini pada transportasi umumnya. Negara-negara eropa, Amerika Serikat, Korea Selatan, Hong Kong, dan China saat ini telah menggunakan teknologi RFID sebagai cara pembayarannya. • Asset manajemen dan asset retail, RFID dikombinasikan dengan komputasi mobile dan teknologi Web menyediakan cara bagi organisasi untuk mengidentifikasi dan mengelola aset mereka. Awalnya diperkenalkan dengan ritel besar oleh Craig Patterson, Knoxville, TN. komputer Mobile, dengan pembaca RFID terintegrasi, sekarang dapat memberikan satu set lengkap alat-alat yang menghilangkan dokumen, memberikan bukti identifikasi dan kehadiran. Pendekatan ini menghilangkan manual entri data. Alat manajemen berbasis Web memungkinkan organisasi untuk memantau aset mereka dan membuat keputusan manajemen dari mana saja di dunia. aplikasi berbasis Web sekarang berarti bahwa pihak ketiga, seperti produsen dan kontraktor dapat diberikan akses untuk memperbarui data aset, termasuk misalnya, inspeksi sejarah dan transfer online dokumentasi memastikan bahwa pengguna akhir selalu akurat, data real-time. Organisasi sudah menggunakan tag RFID dikombinasikan dengan solusi manajemen aset bergerak untuk mencatat dan memantau lokasi aset mereka, status mereka saat ini, dan apakah mereka telah dipertahankan. • Tracking/Pelacaakan Produk, menggunakan RFID dalam aplikasi pelacakan produk dimulai dengan proses produksi berbasis tanaman, dan kemudian meluas ke dalam kebijakan pengelolaan pasca-penjualan konfigurasi untuk pembeli besar. • ListenTransportasi dan Logistik Logistik dan transportasi adalah wilayah utama implementasi teknologi RFID. Misalnya, halaman manajemen, pengiriman dan pengangkutan dan pusat distribusi beberapa daerah di mana RFID teknologi pelacakan yang digunakan. Perusahaan transportasi seluruh dunia menilai tinggi teknologi RFID karena berdampak baik pada nilai bisnis dan efisiensi. • Identifikasi hewan Pemberian tag RFID untuk hewan merupakan salah satu penggunaan teknologi RFID tertua. Awalnya dimaksudkan untuk peternakan besar dan medan kasar, sejak wabah penyakit sapi gila, RFID telah menjadi hal yang penting dalam manajemen identifikasi hewan. • Ruang operasi rumah sakit Pada tahun 2008, ClearCount Medical memperkenalkan Sistem SmartSponge, sistem berbasis RFID pertama kali disetujui untuk digunakan dalam ruang operasi. Sistem ini, yang terdiri dari pembaca elektronik dan frekuensi tinggi RFID-tag kasa sekali pakai, spons, dan handuk, dirancang untuk meningkatkan keselamatan pasien dan efisiensi O.R. Sistem ini bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan benda-benda yang paling umum dan mahal dalam pembedahan, ketidaksengajaan penyimpanan benda asing dalam operasi. Sistem secara otomatis memberikan sejumlah perangkat yang bersahabat dalam operasi dan dengan langsung mencocokkan pengenal unik pada setiap tag benda baik yang masuk ke dalam dan kemudian keluar dari kasus bedah. Sistem ini juga menyediakan peralatan yang reusable yang dapat digunakan untuk memindai pasien sebagai langkah keamanan tambahan atau untuk membantu menemukan spons salah tempatListen. • Mandat RFID Wal-Mart dan Departemen Pertahanan Amerika Serikat telah menerbitkan persyaratan bahwa vendor mereka telah menempatkan RFID tag pada semua pengiriman untuk meningkatkan manajemen pasokan rantai. Karena besarnya kedua organisasi, mandat RFID berdampak pada ribuan perusahaan di seluruh dunia. Batas waktu telah diperpanjang beberapa kali karena banyak vendor menghadapi kesulitan yang signifikan dalam menerapkan sistem RFID. Dalam prakteknya, tingkat pembacaan yang sukses saat ini hanya berjalan 80%, karena redaman gelombang radio yang disebabkan oleh produk dan kemasan. Dalam waktu itu diharapkan bahwa bahkan perusahaan kecil akan mampu menempatkan tag RFID pada pengiriman keluar mereka. • Tracking/ Pelacakan Promosi Produsen produk yang dijual melalui pengecer mempromosikan produk mereka dengan menawarkan diskon untuk jangka waktu terbatas pada produk dijual kepada pengecer dengan harapan bahwa pengecer akan meneruskan tabungan kepada pelanggan mereka. Namun, pengecer biasanya terlibat dalam pembelian yang lebih maju, pembelian produk yang lebih selama periode diskon dari mereka berniat untuk menjual selama masa promosi. Beberapa pengecer terlibat dalam bentuk arbitrase, menjual kembali produk diskon kepada pengecer lain, praktek yang dikenal mengasyikkan. Untuk memerangi praktek ini, produsen mengeksplorasi penggunaan tag RFID pada barang dagangan dipromosikan sehingga mereka dapat melacak persis yang telah menjual produk melalui rantai pasokan dengan harga penuh diskon. • Perpustakaan Di antara banyaknya penggunaan teknologi RFID, salah satunya adalah penyebaran di perpustakaan. Teknologi ini telah perlahan mulai mengganti item barcode tradisional di perpustakaan (buku, CD, DVD, dll). Tag RFID dapat berisi informasi identitas, seperti judul buku atau jenis bahan, tanpa harus menunjuk ke database yang terpisah (tapi ini jarang terjadi di Amerika Utara). Informasi dibaca oleh RFID reader, yang menggantikan pembaca barcode standar umum yang dapat ditemukan di meja sirkulasi perpustakaan. Tag RFID ada pada bahan pustaka biasanya langkah-langkah 50 × 50 mm di Amerika Utara dan 50 × 75 mm di Eropa. Mungkin mengganti atau ditambahkan ke barcode, menawarkan arti yang berbeda untuk manajemen inventori oleh staf dan pelayanan sendiri oleh peminjam. Hal ini juga dapat bertindak sebagai perangkat keamanan, mengambil tempat strip keamanan yang lebih tradisional elektromagnetik.Read phonetically Read phonetically RFID vs. Barcodes Barcodes memiliki batasan-batasan tertentu, yaitu: • Garis pandangannya, • Rentan terhadap kerusakan dan kotoran, • Informasi yang statis (informasi yang ada tidak dapat di update) Kecocokan RFID sebagai pengganti barcode, yaitu: • ID statis yang unik, tidak memiliki label yang nampak sama, • Tidak membutuhkan garis pandangan, • Pembacaan yang panjang memungkinkan untuk wireless tracking, • Dapat dikemas agar menjadi ramah lingkungan, • Data yang ditampung pada label/tag, memungkinkan untuk mengetahui isi keseluruhan mengenai barang dan sejarahnya, • Label ditenagai secara pasif, sehingga memiliki umur yang tak terbatas. Meski namppak bahwa RFID dapat menggantikan barcode dengan mudah, namun RFID saat ini masih memiliki berbagai kekurangan. Kekurangan-kekurangan tersebut adalah : • Kurangnya ketentuan umum untuk struuktur data yang digunakan pada RFID, • Label dan tags RFID memiliki hharga yanng terlalu tinggi untuk berbagai aplikasi, • Ukuran label bergantung pada jarak baca yang diinginkan, hal ini menjadikan label akan menjadi terlalu besar pada benda-benda kecil, • Infrastruktur software sangat kurang berkembang dan mendukung bermacam-macam teknologi tanpa standarisasi, • Variasi frekuensi menyediakan variasi harga, jarak, pembacaan, dan kebutuhan untuk membaca, hal ini tentunya akan membingungkan, • Sekelompok konsumen menunjukan perhatiannya mengenai kemungkinan (riil atau imajinasi) dari penyerangan privasi yang merupakan hasil dari penyebaran penandaan RFID terhadap produk. ISO (International Organization for Standarization) dan aturan-aturan lain Beberapa standar yang telah dibuat untuk penggunaan RFID, yaitu: • ISO 14223 - Radiofrequency mengidentifikasi hewan – transponder tingkat lanjut, • ISO / IEC 14443: Standar ini adalah Frekuensi Tinggi (HF) populer (13,56 MHz) standar untuk HighFID yang digunakan sebagai dasar paspor-RFID diaktifkan bawah ICAO 9303, • ISO / IEC 15693: Hal ini juga merupakan HF populer (13,56 MHz) standar untuk HighFIDs banyak digunakan untuk pembayaran tanpa kontak dengan kartu dan kartu kredit, • ISO / IEC 18000: Teknologi informasi - Radio frekuensi mengidentifikasi untuk manajemen benda : o Bagian 1: Referensi arsitektur dan definisi parameter yang dibakukan, o Bagian 2: Parameter untuk komunikasi antarmuka udara di bawah 135 kHz, o Bagian 3: Parameter untuk komunikasi antarmuka udara pada 13,56 MHz; MODE 1 dan 2, o Bagian 4: Parameter untuk komunikasi antarmuka udara pada 2,45 GHz, o Bagian 6: Parameter untuk komunikasi antarmuka udara pada 860-960 MHz, o Bagian 7: Parameter untuk komunikasi antarmuka udara aktif di 433 MHz. • ISO 18185: Hal ini merupakan standar industri untuk segel elektronik atau "e-stempel" untuk pelacakan kontainer kargo dengan menggunakan 433 MHz dan frekuensi 2,4 GHz, • ASTM D7434, Metode Uji Standar untuk Menentukan Kinerja Pasif Radio Frequency Identification (RFID) transponder pada muatan angkut atau penggabungan, • ASTM D7435, Standar Uji Metode penentuan kinerja Pasif Radio Frequency Identification (RFID) transponder pada kontainer yang terisi, • ASTM D7580 Metode Uji standar untuk Metode Wrapper Stretch Rotary untuk Menentukan Keterbacaan Transponder RFID Pasif pada muatan angkut yang terisi atau penggabungan yang sama. Kontroversi Penggunaan RFID juga mengundang berbagai kontroversi. Ada empat alasan sehubungan privasi dalam penggunaan RFID, yaitu: • Pembeli suatu barang (yang dilengkapi RFID tag) tidak akan tahu keberadaan dari RFID tag atau bahkan tidak dapat untuk melepasnya. • RFID tag dapat dibaca oleh pihak lain dalam jarak yang jauh tanpa sepengetahuan pemiliknya. • Jika suatu barang yang mengandung RFID tag Anda beli dengan menggunakan kartu kredit, maka akan sangat mungkin untuk mengasosiasikan ID tersebut dengan identitas si pembeli. • EPCglobal sedang membuat suatu standar untuk memberikan suatu ID yang unik secara global dan ini dikhawatirkan akan menimbulkan masalah privasi dan juga masih belum begitu perlu untuk beberapa aplikasi. Menurut sebuah laboratorium RSA FAQ, tag RFID dapat dihancurkan oleh oven microwave standar, namun beberapa jenis tag RFID, terutama yang dibangun untuk memancarkan menggunakan antena logam besar (dalam tag RF khususnya dan tag EPC), dapat terbakar jika dikenakan proses ini terlalu lama (seperti yang akan terjadi pada benda logam di dalam oven microwave). Metode sederhana tidak dapat dengan aman digunakan untuk menonaktifkan fitur RFID di perangkat elektronik, atau yang ditanamkan di jaringan hidup, karena memiliki resiko kerusakan pada "host". Namun waktu yang dibutuhkan sangat singkat (satu atau dua detik radiasi) dan metode yang bekerja di banyak item non-elektronik dan benda mati lainnya, jauh sebelum masalah menumpuknya panas (terbakar) menjadi perhatian. • Listen • Read phonetically Hal lain yang menjadi perdebatan adalah Government Control atau pengendalian total oleh pemerintah, seiring dengan berkembangnya teknologi, beberapa individu telah menumbuhkan rasa takut akan kehilangan hak asasi manusia dikarenakan menanaman RFID pada manusia. Pada awal tahun 2007 Chris Paget, seorang hacker dari San Francisco, California, menunjukkan bahwa informasi RFID dapat ditarik dari individu dengan menggunakan peralatan senilai $ 250. Hal ini mendukung klaim bahwa dengan informasi yang ditangkap, akan relatif sederhana untuk membuat paspor palsu. Menurut ZDNet, kritikus percaya bahwa teknologi ini akan menyebabkan setiap individu melacak gerakan dan akan menjadi pelanggaran privasi. Beberapa konsep masa depan dimana setiap gerakan dilacak oleh pemerintah. Dalam Katherine Albrecht's SpyChips: Bagaimana Mayor Perusahaan dan Pemerintah Rencana untuk Melacak Anda Setiap Pindah dengan RFID, seseorang didorong untuk "membayangkan dunia privasi tanpa mana setiap pembelian Anda dimonitor dan dicatat dalam database dan Anda setiap milik diberi nomor mana.. seseorang banyak negara jauh atau mungkin di negara lain memiliki catatan dari segala sesuatu yang Anda pernah membeli. Terlebih lagi, mereka bisa dilacak dan dimonitor dari jarak jauh ". Memilih RFID tag Ada beberapa langkah dalam memilih RFID tag, sehingga dapat digunakan secara ideal dalam kehidupan kita, langkah-langkah tersebut adalah: • Tentukan tujuan dan kebutuhan dari penggunaan secara jelas (read-only atau read/write), • Berhati-hati terhadap sumber keterangan, pastikan detail-detail mengenai harga, pengiriman, pembayaran, tag bekas, polis pengembalian, masa hidup tag, dan lain-lain; tidaklah tertinggal sembarangan, • Standard sebagai sang pengatur, carilah vendor yang menawarkan peng-upgrade-an tag untuk penggunaan kembali RFID tags, dan jangan lupa untuk selalu tunnduk pada ISO yang ada, • Harga bukanlah segalanya, umumnya seseorang biasa terpancing dengan harga murah dari RFID tag, namun hal ini umumnya menghasilkan kekecewaan pada akhirnya. E. PENUTUP Kesimpulan Melalui pembahasan di atas dapat dilihat bahwa pengggunaan RFID sebagai alat pembantu kelancaran dalam transaksi sangatlah dibutuhkan oleh para pebisnis, meskipun begitu hal ini tidaklah menjadi suatu kebutuhan yang pokok bagi para pelaku non-bisnis. Namun mungkin tidak ada salahnya juga bagi kalangan non-bisnis untuk menggunakan RFID karena penggunaan teknologi RFID sendiri akan sangat memudahkan kehidupan manusia. Seperti yang dilihat bahwa masalah utama yang dihadapi adalah hilangnya privasi yang dimiliki oleh konsumen atau masyarakat, memanng dengan adanya teknologi RFID ini maka segala hal akan menjadi lebih praktis, namun individu yang memiliki tag ataupun benda-benda yang dimilikinya memiliki tag dapat dilacak keberadaanya, otomatis kerahasiaan akan terbuka dengan mudah dan anonimitas akan menghilang dengan sendirinya. Selain itu tag-tag tersebut akan dapat dilacak tanpa disadari oleh sang individu, karena memang intergrasi dari reader tidak akan memberikan suatu tanda apapun. Hal ini dapat memungkinkan seluruh data keseharian atau data pribadi yang informasinya tersimpan dalam tag terbongkar dengan mudah. Saran Meski apa yang kita lihat diatas bahwa RFID memiliki berbagai perdebatan mengenai pro dan kontranya, namun kita harus melihat sisi positifnya bahwa dengan pengguanaan teknologi ini juga menguntungkan beberapa pihak masyarakat sehingga akan sangat membantu bagi mereka untuk menjalani aktivitas kesehariannya. Untuk membatasi privasi penggunaan RFID, maka RFID harus memiliki hukum tersendiri dimana hukum tersebut harus dapat menjaga kerahasiaan-kerahasiaan para konsumen. Mengenai kurangnya ISO dan kekurangan-kekurangan lain dari RFID, kita harus dapat bersabar menunggu perkembangannya karena teknologi ini memang masih belum sepenuhnya optimal. Dalam kurun waktu beberapa tahun, penggunaan RFID ini akan dapat menjadi sangat-sangat optimal. F. DAFTAR PUSTAKA • Anonim1. 2007. RFID-wikipedia the free encyclopedia. http://en.wikipedia.org/wiki/Rfid • Anonim2. How RFID works. http://www.technovelgy.com/ct/Technology-Article.asp'ArtNum=2 • Anonim3, 2008, Radio Frequency identification (RFID), http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php'view=article&catid=11%3Asistem-komunikasi&id=295%3Aradio-frequency-identification-rfid&tmpl=component&print=1&page=&option=com_content&Itemid=15 • Landt, Jeremy. 2005. History of RFID. http://autoid.mit.edu/pickup/RFID_Papers/008.pdf
上一篇:Rogers_3_Core_Conditions 下一篇:Reflection_on_Gold